diam menunggu mata untuk melihat
hanya ke depan tanpa arahan
dengan air tak terkenang
dingin sendiri tak ada kawan
hanya sekedar petir yang berkunjung datang
dan birunya langit hanya rasa tanpa iba
kadang cerita terekam dengan nyata
dan bahagia bila bergoyang dengan kata
dan burungpun bersiul dengan tawa
melihat diriku yang entah apa
wahai para pencipta
adakah engkau yang kurasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar