Powered By Blogger

Jumat, 27 April 2012


Keindahan Lain dari Belanda - Inovasi dan Kreativitas


Apa yang kamu ketahui tentang Belanda kawan? Mayoritas teman-teman saya bila saya tanyakan tentang Belanda jawabanya tidak jauh dari Tulip, Kincir Angin, Kanal Air, dan beberapa tim dan atlet sepakbolanya. Tidak salah memang persepsi mereka, karena memang itulah Belanda, Koninkrijk der Nederlanden alias kerajaan yang berada di tanah-tanah yang rendah.
Kali ini saya ingin melihat Belanda dari perspektif yang lain! Berawal dari tulisan dengan judul Assessing Policies, Programs and Other Initiatives to Promote Innovation in the Public Sector: International Case Studies, yang dibuat oleh Don Scott-Kemmis, saya menemukan fakta menarik bahwa Belanda merupakan salah satu pionir dalam pengembangan e-government. Hal tersebut diawali dengan berbagai inisiatif kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Belanda pada era 1990-an dan disertai dengan kebijakan-kebijakan fundamental lainnya seperti The Electronic Government Action Plan pada tahun  1998, kemudian The Dutch Digital Delta pada tahun 1999 serta pengembangan program inovatif lainnya.
Keberhasilan Pemerintah Belanda dalam berinovasi, sangat menarik untuk dikaji dan dijadikan contoh bagi Indonesia. Inovasi dan kreativitas Belanda sebagai sebuah negara, tentu tidak lepas dari peran warganya. Bila melihat latar belakang Belanda, mereka merupakan sebuah bangsa yang menerima keberagaman karena banyaknya migran dari negara lain. Sebagai contoh, lebih dari 50% dari anak yang lahir di Amsterdam pada tahun 2006 memiliki setidaknya satu orang tua yang aslinya tidak berasal dari Belanda. Namun Belanda bukanlah negara yang kaku identitasnya. Tradisi berabad-abad bangsa Belanda dalam perdagangan dunia telah menyebabkan Belanda sangat menghargai nilai toleransi dan mendorong warganya untuk bebas melakukan kreativitas dan inovasi apapun.
Menjawab kehausan warga Belanda akan inovasi dan kreativitas, Public Sector Innovation and Quality Bureau atau Biro Inovasi Sektor Publik dan Kualitas pada Pemerintahan Belanda mengembangkan sebuah database dari ribuan contoh inovasi dari beberapa sektor public (http://www.rijksoverheid.nl/). Hal tersebut tentu sangat menarik, karena setiap warga atau komunitas dapat melihat benchmark inovasi untuk mereka kembangkan. Pemerintah Belanda juga membangun sebuah E-Government Knowledge Centre  (ELO) dan The 21st Century Government Network (ON21) yang mengatur pembelian kolektif untuk peralatan IT dan jasa untuk sektor publik. Bahkan baru-baru ini, sebuah jaringan dari 1.500 organisasi pembelian publik Belanda telah dibentuk untuk berbagi pengetahuan dalam inovasi yang dinamai Professional and Innovative Procurement Network (PIANO).
Apa yang dijabarkan di atas, sangatlah menarik untuk direplikasi di Indonesia. Kemajemukan di Belanda telah mendorong mereka untuk inovatif dan kreatif yang tentu dilatarbelakangi juga dengan bagusnya kualitas pendidikan mereka. Hal tersebut dibuktikan dengan posisi Belanda yang berada pada urutan ke-3 yang negaranya memiliki jumlah universitas terbanyak dalam World Reputation Ranking 2012 (http://www.timeshighereducation.co.uk). Tentu keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kerja keras semua elemen bangsa Belanda yang tidak ragu untuk mengungkapkan ide baru serta iklim diskusi yang nyaman untuk pengembangan ide tersebut. Hasil dari sisi lain keindahan Belanda ini telah menjadikan Belanda sebagai negara terbaik kedua di dunia untuk Best Place for Business (http://www.dutchdailynews.com) dan mengantarkan Belanda memperoleh rangking ke-empat sebagai negara yang paling bahagia di dunia (http://www.dutchdailynews.com).
Sebagai penutup, apakah kita hanya menonton sepak bola atau menikmati Tulip dari Belanda? Tentu, sudah saatnya mereplikasi inovasi dan kreativitas Belanda bagi Indonesia yang lebih baik.

9 komentar:

  1. Setuju banget!
    Salah satu negara yang ingin aku kunjungi adalah Belanda! Soalnya penasaran sama kanal-kanalnya!
    Thanks ya, tulisannya ngasih aku info baru, Belanda negara kreatif! ^_^

    BalasHapus
  2. Wuih, Kang Ginanjar makin mantap nih!
    Keren Kang! Buka wawasan baru tentang Belanda.
    Saya sih tahunya Belanda ya kolonial. Ternyata kita memang masih harus belajar dari mereka.

    BalasHapus
  3. sumuhun... hayu atuh ah urang ameng ka belanda.. (sugan wae tiasa S2 di belanda) amien....

    BalasHapus
  4. amiin...jueng hebat lah!! haturnuhun info na.

    BalasHapus
  5. Tomcat the Bobotoh30 April 2012 pukul 03.08

    Keren! Setuju pisan! Indonesia harus BERKACA pada negara maju supaya tidak berkembang terus! Naik grade lah minimal!

    BalasHapus
  6. Salut lah sama Kang Ginanjar! Maju terus Kang, dengan tulisan kritisnya!

    Izin copy paste di facebook saya ya!

    BalasHapus
  7. haha nuhun nya sadayana.. sok atuh gerakan deui.. tong hanya dikomentar saja...

    BalasHapus
  8. Top markotop nih tulisannya. Ijin share ya Kang Ginanjar, di fb saya!

    BalasHapus
  9. Satria Piningit6 Mei 2012 pukul 17.01

    Saya mau copy paste ke blog saya ya...
    Bagus banget nih tulisannya!
    Sukses terus Gin!

    BalasHapus